Inspirasi

Bagi banyak masyarakat, bisnis merupakan suatu opsi menarik baik mereka yang telah berkarir menjadi karyawan perusahaan, maupun yang berniat secara total untuk terjun pada bidang bisnis. Namun, pada umumnya mereka sering dipusingkan mengenai ide bisnis apa yang ingin digali dan tentunya bisnis tersebut memiliki potensi untuk menghasilkan laba.

Menurut Yustamaro, founder dari website jual beli kebutuhan bikers Rodadua.id pun mengalami masalah yang sama. Pada mulanya ia bekerja sebagai karyawan pada sebuah perusahaan swasta, dan berencana untuk memiliki bisnis sambilan meskipun dalam skala kecil. Yustamaro memulai bisnisnya dari sebuah masalah personal bahwa ia kesulitan untuk mencari pelindung kepala (helm) motor dan sarung tangan untuk berkendara roda dua. Setelah membagi ceritanya pada beberapa teman, ia ternyata menerima keluhan yang serupa dari beberapa kenalannya.

Masalah itu berupa stok perlengkapan pengendara motor yang dijual pada umumnya tidak memiliki kelengkapan ukuran sehingga konsumen terpaksa membeli perlengkapan motor yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh yang dimiliki dan kurang nyaman jika digunakan.

Berangkat dari keluhan-keluhan orang di sekelilingnya, ia pun mulai menjual beberapa perlengkapan pada orang-orang di lingkungan rumah dan kantornya. Barang yang dijual pada saat itu adalah pelindung kepala atau helm dengan berbagai jenis ukuran. Bisnis kecil-kecilan Yustamaro disambut baik oleh banyak kenalannya, ia pun menjadikan bisnis ini sebagai pekerjaan sambilan tanpa mengganggu pekerjaan utama.

“Sebelum 2009, bisnisnya masih lingkup kecil, setelah itu mulai tentukan mau di bawa ke mana bisnis, dulu bekerja di kantoran dan nyambi bisnis sambilan, tapi tetap tidak mengganggu pekerjaan utama.” jelas Yustamaro saat ditemui SolusiUKM.com di tempat usahanya.

Karena bisnis ini disambut dengan semakin baik dan banyak diminati, ia merasa bahwa pekerjaannya sebagai karyawan dan bisnis yang ia tekuni semakin sulit untuk berjalan beriringan. Pada akhirnya, Yustamaro mendahulukan bisnisnya dan keluar dari pekerjaannya.

Dengan majunya bisnis yang ia jalankan, membuat Yustamaro berpikir bahwa usaha kebutuhan riders yang ia jalankan merupakan bisnis yang berpotensial dan diminati oleh target market. Selain menjual produk-produk tersebut, Yustamaro ingin memberikan nilai lebih untuk customer dengan cara memberikan service customer oriented, yang mana prinsip ini dijalankan agar konsumen merasa sangat puas.

Yustamaro pun memiliki trik-trik tersendiri dalam usahanya meraih palnggan. Ia berpendapat bahwa sejak bisnisnya memasuki ranah digital, ia berhasil merambah konsumen dengan jarak yang tak terhingga. Tidak hanya di Indonesia, bahkan Yustamaro berhasil menarik perhatian konsumen asal negara tetangga yaitu Singapura.

Ia menambahkan, “Kalo offline itu masalahnya ada di waktu dan tempat. Karena kalau satu tempat (toko fisik) yang datang ke kita adalah orang dengan jarak dua – tiga kilometer, jadi ya orang yang di situ-situ aja. Sedangkan kalo online, kita bisa menawarkan produk kita ke semua orang, seluruh indonesia, bahkan manca negara”.

Yustamaro berpendapat dengan adanya ranah online sebagai media pemasaran, tentu sangat membuka pintu promosi dengan sangat lebar. Hal lain yang penting untuk diketahui sekaligus sebagai salah satu langkah yang paling penting, adalah memperhatikan bagaimana cara Yustamaro sebagai pelaku UKM dalam memperkenalkan bisnis yang dimiliki, produk apa yang disediakan, dan teknik-teknik berjualan yang efektif sehingga konsumen merasa tertarik, dan berniat membeli produk Rodadua.id.

Yustamaro pun secara rutin melakukan evaluasi terhadap berbagai aspek pada bisnisnya, termasuk pada sistem pelayanan. Maka dari itu, ia pun justru senang jika mendapat keluhan dari pelanggan karena dengan cara itu ia bisa membenahi pelayanan. Yustamaro menambahkan pula, bahwa dalam sebuah bisnis merupakan hal yang penting untuk memiliki sistem internal yang kuat, terutama pada bidang keuangan. “Saya dulu hanya mengandalakan pikiran dan insting, merasa sudah jualan sekian, stok saya rasa cukup, jadi ngga jelas sales berapa, dan lain-lain.

Pada tahun 2010-2011 saya sudah mulai pasang sistem informasi akuntansi di dalam bisnis saya, dari situ saya bisa memantau mana barang yang sales nya tinggi, omzetnya berapa, jadinya semua jelas ada gambaran bagi saya nanti harus gimana ambil keputusan untuk nanti, perlu naikin budget marketing kah, atau menambahkan karyawan, dan lain-lain” jelas Yustamaro pada tim SolusiUKM.com.

Untuk ke depannya, ia berharap agar memiliki lebih banyak varian baik buatan dalam negeri maupun import, terutama produk-produk lokal dan original. Mengapa merek original menjadi sorotan? karena Yustamaro merasa bahwa pertumbuhan kelas menengah semakin tinggi

lebih banyak lagi varian, baik lokal maupun import, terutama yang lokal dan original, dan barang yang original. Karena banyak saya jual barang yang tidak original dalam artian mirip-mirip saja sama barang terkenal. Saya merasa karena pertumbuhan kelas menengah semakin tinggi jadinya saya juga harus provide barang-barang original berkualitas bagus dan bisa dipertanggung jawabkan.

Ia juga memiliki pesan pada anak muda yang ingin mengembangkan bisnisnya, ia berpesan, “Belajar bisnis harus dimulai dari sekarang dan paling mudah dilakukan dari bisnis online. Jangan lupa juga untuk melakukan konsisten yang serius dan menekuni bidang bisnisnya”