Masyarakat yang hidup pada zaman yang semakin modern ini tentunya sudah tidak asing dengan semaraknya industri periklanan yang membombardir dengan promosi dan iklan. Hal ini berdampak pada berbagai Brand yang kini semakin bersaing dalam menciptakan iklan yang menarik perhatian. Baru-baru ini, netizen pun kembali digemparkan dengan sebuah iklan karena dianggap ‘norak’ namun kocak.

Iklan tersebut berasal dari sebuah brand Indoeskrim, yang memang sebuah merek es krim ternama asal Indonesia. Iklan tersebut mengangkat tema kolosal yang laris dari serial Televisi tahun ’90-an, lengkap dengan kualitas gambar yang cenderung buruk, pertikaian pemeran dengan baju kesatria kolosal Indonesia, percakapan dengan nada berlebihan, hingga obrolan ‘dalam hati’ yang idientik dengan sinetron asal Indonesai. Yang membuat unik dari iklan ini dan tentu mengundang tawa, Indoeskrim masih meletakkan unsur modern pada promosi tersebut sehingga menimbulkan situasi yang justru kontras.

Apa Anda dapat menemukan poin ‘kocak’ yang membuat netizen heboh terhadap iklan tersebut?

    • Konsep iklan yang sama persis dengan konsep kolosal zaman dahulu. Jika ditonton pada zaman sekarang mungkin akan membuat Anda tertawa karena banyak hal-hal yang dirasa tidak masuk akal (meskipun zaman dulu terlihat keren-keren saja, ya.) Hal-hal tersebut seperti kualitas gambar yang buruk, obrolan yang lebay, bahkan kita sebagai penonton dapat mendengar ucapan mereka dalam hati. Tidak masuk akal, bukan?

 

    • Isi percakapan yang memang mengundang tawa. Sebagai contoh, pada saat adegan awal dimulai, terdapat 2 pengawal kerajaan yang menggunakan radio panggil “Baginda ratu, sepertinya akan ada perkelahian. Qqqqkk.” yang menggunakan suara dari mulutnya untuk menirukan suara pergantian radio panggil atau walkie-talkie

 

    • Adegan apapun, respon apapun, diset secara berlebihan. Saat sang ibu ratu gagal melerai anaknya, ia pun terjatuh secara berlebihan, seperti didorong oleh bus Damri tujuan Wonosobo, lengkap dengan batuk berat lebay yang dibuat-buat

 

    • Detail properti seperti Ratu yang menggunakan HP kekinian, beserta case HP mewah yang menunjukkan budaya kerajaan, disertai dengan tulisan ‘Hubby’ untuk menandakan telepon masuk dari suami sekaligus Raja

 

    • Kemasan air mineral galon guna menambah detail properti, yang sesungguhnya kita semua juga tidak tahu apa tujuannya

 

    • Aplikasi navigasi seperti Google Map pada smartphone sang Raja yang sedang mengendarai Elang terbang

 

Meskipun dirasa detail-detail tersebut tidak penting untuk sebuah iklan karena tujuannya yang dirasa tidak jelas, namun justru hal-hal kecil tersebut yang diperhatikan oleh penonton dan menambah unsur humor di dalamnya. 

Lalu, siapa pencetus ide rusuh dan gokil tersebut?

Pencetus ide norak dan nyeleneh tersebut, ternyata berasal dari sutradara ternama Indonesia, Dimas Djayadiningrat yang sebelumnya dikenal telah menggarap film-film 30 Hari Mencari Cinta, Tusuk Jelangkung, Quickie Express, dan lain-lain. Dimas Djayadiningrat, melalui agensi Mullen Lowe diminta untuk menciptakan sebuah iklan Indoeskrim dengan konsep keluarga modern dengan kakak-adik yang berebut es krim. Namun, Dimas Djayadiningrat muncul dengan ide lain untuk menciptakan dengan konsep koplak dan norak agar sisi humornya menonjol.

pelajari iklan norak indonesia

Saat proses pengambilan adegan, Dimas memilih sebuah hutan di Cileungsi yang sering menjadi lokasi pengambilan gambar drama kolosal. Di sana dia juga menggelar green screen untuk adegan elang terbang. Green screen sengaja tidak dipasang rapi sehingga tampak kasar dan apa adanya. Saat editing pun Dimas tidak melakukan sampai detail.

Apa yang dapat Anda pelajari sebagai pelaku usaha dari iklan Indoeskrim tersebut?

Tentunya Anda diperlukan untuk memiliki ide out of the box, dengan selera humor yang tinggi justru memiliki kemungkinan untuk digemari banyak orang. Semakin iklan tersebut absurd dan norak, semakin iklan tersebut menjadi perbincangan banyak orang. Masalahnya, berani kah Anda untuk eksekusi ide norak dan absurd sebagai materi promosi? :mrgreen:  ?