Masih seputar dunia usaha dan kaitannya dengan Akuntansi. Yups, kedua hal itu sebetulnya memang tak bisa terpisahkan begitu saja. Sebab, dengan adanya proses Akuntansi yang dijalankan dalam dunia usaha, baik usaha skala kecil maupun besar, dengan tujuan menghasilkan Laporan Keuangan. Dimana dengan Laporan Keuangan tersebut, Anda selaku pemilik usaha dapat mengambil kebijakan terhadap usaha yang Anda jalankan.

Lantas, setelah Laporan Keuangan disusun, bagaimana Anda mengetahui kondisi keuangan usaha? Yups, tentu saja Anda harus tau cara membaca Laporan Keuangan tersebut, agar Anda dapat memahami dan mencerna informasi yang tersaji dengan baik dan benar. Untuk lebih jelasnya, perhatikan point-point berikut :

1. Cara Membaca Laporan Keuangan Laba Rugi

Tak dapat dipungkiri, sebagai pemilik usaha, Anda pasti bertanya-tanya bagaimana kondisi keuangan usaha Anda, apakah Rugi? Ataukah untung? Atau hanya BEP? Jika Rugi, mengapa ?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu berkeliaran di pikiran saat Anda memegang sebuah Laporan Keuangan Laba Rugi. Jawabannya mudah saja, biasanya jika Penjualan rendah, aktivitas Produksi pun juga ikut rendah, maka timbullah kerugian. Sedangkan, jika Penjualan meningkat, tentu aktivitas Produksi juga meningkat, sehingga usaha Anda dikatakan mendapati Laba.

Nah, itulah yang menjadi dasar Laba atau Ruginya usaha yang dijalankan dalam satu periode berjalan. Untuk lebih detailnya, Anda bisa melakukan evaluasi dengan cara-cara berikut ini :

  • Amati setiap nominal yang ada pada Pendapatan dan Beban.
  • Bandingkan Pendapatan dengan Harga Pokok Penjualan.
  • Amati setiap akun-akun yang tercatat pada Pendapatan dan Beban, kemudian cek saldo masing-masing akun.
  • Bandingkanlah dengan laporan tahun sebelumnya.

2. Cara Membaca Laporan Keuangan Perubahan Modal

Jika Anda sudah mengerti Cara Membaca Laporan Keuangan Laba Rugi, kini Anda juga harus mampu memahami Laporan Keuangan Perubahan Modal. Dan cara membacanya yaitu dengan memahami dua kategori berikut ini, yaitu Laba dan Rugi.

Dimana, jika usaha Anda termasuk dalam kategori Laba, hal tersebut akan ditandai dari naiknya nilai Ekuitas dari transaksi yang bersifat insidentil. Sedangkan jika usaha Anda Rugi, hal tersebut dapat ditandai dengan turunnya nilai Ekuitas dari transaksi insidentil.

Nah, dengan melihat indikator kedua kategori diatas, tentu akan memudahkan Anda dalam membaca Laporan Keuangan. Yang mana setelah itu, Anda dapat mengetahui segala kemungkinan yang terjadi terhadap usaha Anda serta dapat mempertimbangkan dan mengambil keputusan secara tepat untuk keberlangsungan usaha Anda.

3. Cara Membaca Laporan Keuangan Neraca

Usai bertanya-tanya mengenai Laba atau Rugikah usaha yang dijalankan, Anda pasti juga bertanya-tanya, bagaimanakah kondisi usaha Anda? Apakah lancar atau bahkan mengalami hambatan ?

Nah, jawaban tersebut dapat Anda temukan di dalam Laporan Keuangan Neraca. Karena dengan membaca Laporan Neraca, Anda akan mendapatkan informasi berupa posisi keuangan usaha Anda yang terdiri dari Harta, Utang, dan Modal. Serta dari situ akan terlihat berapa jumlah kekayaan usaha Anda mulai dari Kas, Bank, Piutang, dan lain sebagainya.

Indikatornya, jika usaha Anda memiliki Kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari serta kewajiban lainnya seperti membayar utang dan memiliki persediaan yang cukup untuk dijual kembali serta fasiliats yang cukup untuk menunjang produksi dan operasional usaha Anda, maka tentu usaha Anda akan berjalan dengan lancar. Begitupun sebaliknya.

So, dengan membaca Laporan Neraca secara baik dan benar, Anda bisa menilai dan mengambil langkah dalam mengembangkan usaha Anda dengan mempertimbangkan posisi keuangan yang ada.

4. Cara Membaca Laporan Arus Kas

Setelah mempelajari Cara Membaca Laporan Keuangan Neraca yang menyajikan posisi keuangan usaha, kini yang terakhir adalah membaca Laporan Arus Kas. Yaps, sebuah laporan yang menampilkan alur pengeluaran dan pemasukan Kas usaha Anda.

Untuk membacanya yaitu dengan mencermati satu-satu Kas yang ada pada bagian Kas masuk, kemudian barulah mencermati Kas keluar. Setelah itu, bandingkanlah keduanya, dari situ Anda dapat memahami, lebih besar Kas masuk atau justru Kas keluar? Namun, apabila Kas kosong dan tidak memiliki cadangan persediaan yang cukup, berarti Anda perlu untuk mengalokasikan Kas yang lebih efektif dan efisien lagi agar Arus Kas Anda berjalan dengan lancar.

Nah, itulah Cara Membaca Laporan Keuangan untuk Anda pemilik usaha kecil dan menengah. Dimana yang dibutuhkan adalah pengetahuan tentang Akuntansi serta rasionalitas agar dapat mencerna setiap laporan dengan baik dan benar, sehingga langkah yang akan Anda ambil adalah langkah yang tepat sesuai dengan kondisi usaha Anda.

Tapi, jika Anda ingin lebih mudah lagi, ada baiknya Anda menggunakan Software Akuntansi, salah satunya Accurate Online (AOL) yang dapat memudahkan Anda tidak hanya dalam membaca Laporan Keuangan saja, tetapi juga membantu Anda dalam pencatatan dan pembukuan keuangan bisnis jadi lebih mudah dan sederhana. Dengan Accurate Online Anda tak perlu repot-repot menyusun dan berpikir keras dalam menyusun dan membaca Laporan Keuangan.

Selain itu, Accurate Online sudah bisa diintegrasikan dengan tiga e-commerce besar di Indonesia, yaitu Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee. Sehingga memudahkan Anda dalam mengelola faktur penjualan yang ada di e-commerce untuk diintegrasikan dengan Accurate Online. Accurate Online juga sudah bisa terintegrasi dengan internet banking empat bank besar di Indonesia, BCA, Mandiri, BRI, dan OCBC NISP. Sehingga akan lebih memudahkan Anda dalam melakukan proses rekonsiliasi catatan keuangan pada Accurate Online dan internet banking bank Anda. Selamat mencoba!