Perkembangan bisnis memang harus senantiasa dinamis mengikuti tren. Itulah sebabnya Anda pun harus selalu mempelajari hal-hal baru sebelum melakukan inovasi bisnis. Salah satunya adalah pemasaran media sosial yang sedang digandrungi oleh sebagian besar pengusaha di Indonesia.

Strategi marketing juga menjadi hal penting yang tak boleh luput dari perhatian. Penggunaan media sosial harus dilakukan dengan strategi yang tepat. Terlebih saat ini media sosial menjadi tempat yang ampuh untuk melakukan penjualan. Namun, memasang strategi penjualan media sosial bukan sekedar memasang status di media sosial. Ada trik khusus yang sering luput dari perhatian.

Hindari kesalahan-kesalahan berikut ini agar Pemasaran melalui media sosial mampu mencapai target yang diinginkan:

Menampilkan Personal Branding yang Kurang Sesuai

Segmentasi produk bisnis Anda harus sesuai dengan personal branding yang ditampilkan di media sosial. Misalnya, jika produk Anda lebih cocok untuk segmen generasi muda, maka Anda wajib menampilkan personal branding yang sesuai.

Personal branding tersebut dapat tercermin dari konten-konten bernuansa kekinian, desain konten visual yang memiliki ciri khas generasi muda, dan gaya bahasa yang santai. Keserasian personal branding dengan segmentasi produk akan menjadi ciri khas bisnis Anda di media sosial.

Terlalu Sering Promosi

Tujuan pemasaran melalui media sosial memang untuk berpromosi. Namun, bukan berarti Anda harus selalu menampilkan konten promosi yang monoton dan membosankan. Pengguna media sosial masa kini sudah semakin cermat memilih produk berkualitas. Jadi, promosi berlebihan hanya terkesan menyebalkan dan kurang efektif.

Sebagai gantinya, promosi patut diselingi dengan konten-konten menarik. Tim media sosial bisnis Anda bisa menyajikan konten yang masih berhubungan dengan produk. Contohnya, tips seputar fashion untuk produk pembersih pakaian. Cara sederhana ini sangat efektif meningkatkan engagement pengguna media sosial dengan bisnis Anda. Jadi jangan melulu promosi yah guys!

Jadikan Media Sosial Sarana Sosialisasi

Jangan menganggap media sosial makhluk mati. Saat ini, jelek atau baiknya sebuah brand, produk, dan lainnya akan dengan mudah ditemukan di media sosial. Sebab, media sosial layaknya sarana sosial.

Saat ini media sosial dikuasai oleh para generasi milenial, yakni usia mulai dari 15-34 tahun. Ini membuat Anda harus bisa menyajikan konten media sosial yang menarik serta sesuai dengan audience dengan umur tersebut.

Terlalu Fokus Menambah Pengguna, dan Engagement

Kesalahan yang sering dilakukan oleh produk & brand dalam mengelola strategi marketing di media sosial adalah menambah pengguna seperti followers, like, dan konversi. Disini, Anda melupakan untuk menghargai target konsumen.

Anda harus tahu, sebagian besar orang termasuk Anda menggunakan media sosial untuk sharing foto dan informasi yang bersifat personal. Jangan sampai postingan Anda malah menganggu mereka dan terkesan memaksa mereka untuk melihat. Postingan yang Anda pasang pun haruslah bernilai bagi target pasar Anda.

Belum Ada Call To Action yang Efektif

Ketika bisnis Anda melakukan strategi pemasaran via media sosial, tentu Anda menginginkan engagement yang besar. Hal tersebut bisa tercermin dari trafik website yang meningkat, jumlah komentar di akun media sosial, dan peningkatan omset penjualan.

Jadi, Anda harus melakukan Call To Action (CTA) yang efektif demi meningkatkan rasa ingin tahu para pengguna media sosial. CTA tak harus langsung membuat pengguna media sosial membeli produk Anda. Ada banyak bentuk CTA efektif membuat pengguna media sosial tergerak dengan ajakan Anda. Contohnya, CTA untuk merawat kulit secara intensif yang sebenarnya bertujuan mengajak pengguna media sosial untuk menggunakan produk Anda.

Tidak Membuat Konten Sesuai Target Audience

Ketika Anda sedang merencanakan konten pemasaran media sosial, Anda harus mengetahui dahulu target audience dan produk yang Anda miliki. Setelah itu, lancarkan kegiatan pemasaran berupa foto, video hingga kalimat sederhana yang sesuai dengan calon-calon konsumen yang Anda miliki.

Terlalu Banyak Postingan

Banyak pebisnis pemula yang saat melakukan marketing media sosial mempostingan terlalu banyak setiap hari. Mereka menganggap dengan postingan yang banyak, engagement yang terjadi pun akan banyak. Ini pemikiran yang salah.

Ketika melakukan marketing media sosial, Anda jangan membuat postingan yang terlalu banyak. Sebab, postingan yang terlalu banyak dapat dianggap spam, dan menganggu para pengguna media sosial yang Anda sasar.

Dalam, melakukan campaign di media sosial, usahakan Anda melakukannya dengan konten yang berkualitas. Bukan hanya konten yang kuantitas.

Memberikan Solusi yang Tepat Bagi Pelanggan

Pengguna media sosial tak hanya terdiri dari target-target baru bagi bisnis Anda. Ada pula pengguna media sosial yang sedang mengalami masalah dengan produk Anda. Oleh sebab itu, marketing di media sosial juga harus dapat memberikan solusi bagi pelanggan.

Karena pelanggan yang puas dengan pelayanan Anda bisa menjadi bagian penting untuk mensukseskan promosi.

Bukan mustahil bila pelanggan tersebut mau memberikan testimoni positif tentang rasa puasnya. Jadi, tim media sosial Anda harus memiliki product knowledge yang memadai demi mewujudkan solusi-solusi tersebut.

Ulasan tentang upaya pemasaran di media sosial ini pasti menambah wawasan bisnis Anda. Sehingga Anda bisa menentukan strategi marketing terbaik untuk bisnis Anda. Semua bisnis memiliki ciri khas tersendiri sehingga membutuhkan strategi khusus untuk memenangkan persaingan pasar.